
Bandung (katativi.com), – Jika anda mendatangi Kota Bandung tentunya anda sudah sangat mengenal dengan lokasi wisata yang satu ini. Lokasi ini bernama Taman Hutan Raya Ir. Djuanda yang berada di utara Kota Bandung.
Lokasi ini selain menyajikan panorama alam dan kesejukan hutannya, juga menawarkan banyak alternatif wisata yang dapat anda lihat, mulai dari Goa Jepang dan Goa Belanda, juga ada Curug Ciomas, Curug Lalay, Curug Kidang, Curug Koleang dan penangkaran rusa yang menjadi daya tariknya.
Lokasi wisata Taman Hutan Raya Ir. Djuanda biasa dikenal juga dengan nama Taman Tahura, Dago Pakar, atau Goa Pakar. Namun tahukah anda di lokasi ini selain tempat- tempat populer di atas, juga terdapat destinasi lain bernama Batu Selendang Dayang Sumbi, atau Batu Batik yang Konon masih belum banyak orang yang mengetahuinya.

Untuk menjangkau lokasi Batu Selendang Dayang Sumbi ini memang tidak mudah, maka wajar jika tidak banyak wisatawan mengetahuinya, setidaknya anda harus menuruni lereng curam sekitar 100 meter, atau ada di dasar jurang setinggi 20 meter. Lokasinya berada diantara Curug Lalay dan Curug Kidang, atau tepatnya berada di aliran bantaran hulu Sungai Cikapundung.
Jika merujuk cerita Legenda Sangkuriang, sepertinya Sangkuriang tidak salah menggambarkan kecantikan Dayang Sumbi itu, setidaknya jejak kecantikan Dayang Sumbi masih dapat dirasakan saat ini. Bukan berdasarkan rupanya, melainkan dari untaian selendangnya yang terpahat diatas batu basalt datar seluas 5 x 2 meter, dengan 5 motif yang terbentuk.
Situs ini lebih luar biasa jika dilihat dari atas, dimana keindahannya berpadu dengan formasi batuan sisa letusan gunung di sepanjang Cikapundung, mengkilap seperti kaca saat berpadu dengan pantulan sinar matahari.
“bentuk batuan ini sangat cantik, mirip seperti selendang dengan ukiran batik yang indah” ujar Rani, salah satu pengunjung di lokasi.
Situs Batu Selendang Dayang Sumbi ini adalah lukisan alam yang terbentuk dari aliran lava panas sisa letusan Gunung Tangkuban Perahu pada 48.000 tahun yang lalu. Proses ilmiah aliran lava ini begitu eksotis, karena membentuk pola lipatan berulang dengan jarak yang hamper sama, dengan lipatan berbentuk lancip dan gemuk , sehingga mirip pola batik.
Bagi anda yang tengah berada di Kota Bandung, untuk menuju tahura aksesnya sangat mudah di jangkau. Bagi pengguna kendaraan pribadi, anda diuntungkan dengan papan petunjuk arah di sekitar jalan Bukit Dago, dan untuk anda yang menggunakan kendaraan angkutan umum dapat menggunakan angkutan kota menuju Terminal Dago, lalu dapat melanjutkan dengan berjalan kaki, atau menggunakan layanan ojek untuk menuju ke lokasi.(adytz)
Discussion about this post