KATATIVI.COM, BANDUNG: Sejarah mencatat dalam rentang waktu selama 69 tahun Konferensi Asia Afrika 1955. Di Bandung menjadi penanda peristiwa bersejarah yang pada saat itu digelarnya pertemuan 29 negara berkumpul. Pada tanggal 18-24 April 1955 adalah waktu berlangsungnya Konferensi Asia Afrika yang bertempat di Gedung Merdeka, Kota Bandung. Gedung Merdeka menjadi saksi bisu tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Dimana lahir juga Hari Solidaritas yang diperingati setiap tanggal 24 April.
Hari Solidaritas berlangsung tepat di tengah berkecamuknya perang dingin yang memecah dunia menjadi dua kubu yaitu kelompok blok barat dan kelompok blok timur. Menanggapi situasi sengit ini, sekelompok negara di kawasan Asia dan Afrika bersatu dengan visi yang sama yaitu mewujudkan perdamaian dunia dan melawan penjajahan antar bangsa. Hal ini telah banyak memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap evolusi ummat manusia menuju dunia yang lebih adil dan damai.
Dalam konteks melawan penjajahan kolonialisme, yang terjadi dengan rakyat Palestina hari ini, dimana lebih dari 37.600 warga Palestina dan diantaranya lebih 15.000 adalah anak-anak dibunuh oleh Zionis israel. Bahwa penjajahan yang dilakukan oleh israel adalah bentuk kejahatan genosida paling brutal sepanjang sejarah, kekejaman terhadap warga Palestina yang berlangsung selama 75 tahun lamanya.
Secara historis bila dikaitannya dengan Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 tersebut, dalam konteks dekolonisasi dan Perang Dingin terjadi, lahirlah Semangat Bandung atau biasa disebut Bandung Spirit dengan seruannya :
1) Hidup berdampingan secara damai antar bangsa,
2) Pembebasan dunia dari hegemoni negara adidaya, dari kolonialisme, dari imperialisme, dari dominasi apa pun atas suatu negara oleh negara lain,
3) Kesetaraan ras dan bangsa,
4) Membangun solidaritas terhadap kaum tertindas, terjajah, tereksploitasi, yang lemah dan mereka yang dilemahkan oleh tatanan dunia saat ini, dan perkembangan dunia hingga kini.
Di Bandung dengan lahirnya gerakan Solidaritas Seni untuk Palestina berdiri dan bersikap bersama gerakan solidaritas warga dunia lainnya untuk melawan kekerasan kolonialisme – imperialisme yang terjadi di Palestina dan yang menimpa di belahan dunia lainnya.
Aksi akan dilaksanakan pada Rabu (24/4/2024) mulai pukul 11.00. Mari datang dan bersolidaritas untuk melawan penjajahan dan menghentikan kolonialisme dan Kejahatan Genosida tersebut, dan terutama untuk Kemerdekaan Palestina. (PR)***