Minggu, Oktober 6, 2024
spot_img
BerandaNewsJabarDiplomasi Tahu Gejrot: Kelezatan yang Mengikat Persahabatan Indonesia-Inggris di Connecti: City 2024

Diplomasi Tahu Gejrot: Kelezatan yang Mengikat Persahabatan Indonesia-Inggris di Connecti: City 2024

KATATIVI.COM, KOTA BANDUNG – Di tengah gegap gempita Connecti: City 2024 yang berlangsung di Kota Bandung, sebuah momen tak terduga dan penuh makna terjadi saat dua tokoh penting, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey, terlibat dalam sebuah kegiatan diplomasi yang unik—melalui tahu gejrot.

Connecti: City 2024, yang berlangsung dari 22 hingga 24 Agustus 2024, mengusung tema “Creative Diplomacy: The Roles of Creatives In Driving Impactful Regional Development.” Acara pembukaan yang digelar di Gedung Sate pada hari Kamis ini dipenuhi oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Menparekraf Sandiaga Uno yang turut memberikan sambutannya melalui video. Namun, di balik semua pidato dan diskusi resmi, demo memasak tahu gejrot mencuri perhatian.

BACA JUGA: Bandung Geopolitik Studies Wadah Pegiat Ilmu Hubungan Internasional

Ditemani oleh Cheff Hardian Eko, Bey dan Dominic mendapat kesempatan untuk meracik tahu gejrot, kuliner khas asal Cirebon yang dikenal dengan rasa pedasnya. Dengan tangan yang sedikit ragu namun antusias, Dominic meracik tahu gejrotnya dengan lima buah cengek—jumlah yang sama dengan yang digunakan oleh Bey. Ketika tiba saatnya untuk mencicipi, keduanya saling menukar hasil racikan. Dominic yang tidak terbiasa dengan rasa pedas ekstrim, mengaku bahwa lima cengek itu sudah lebih dari cukup untuk lidahnya. “Saya suka pedas, tapi ini cukup pedas, ya,” katanya dengan senyum lebar, sambil menambahkan bahwa tahu gejrot mungkin akan menjadi makanan favorit keduanya setelah berkenalan dengan kuliner Indonesia.

Bey, yang asli Cirebon, dengan tenang mencicipi tahu gejrot racikan Dominic, mengomentari bahwa lima cengek itu masih terasa kurang pedas bagi seleranya. Namun, di balik senyum dan tawa yang mewarnai demo memasak ini, ada pesan yang lebih dalam tersampaikan: tahu gejrot telah menjadi jembatan diplomasi antara dua budaya yang berbeda.

Cheff Hardian Eko yang memandu kegiatan tersebut menyatakan bahwa kuliner adalah salah satu bentuk diplomasi yang paling efektif. “Diplomasi bisa dilakukan melalui kuliner,” ujarnya. Menurutnya, tahu gejrot dipilih karena kesederhanaannya dalam bahan dan proses pembuatan, namun memiliki cita rasa yang khas dan mampu menghubungkan orang dari berbagai latar belakang.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari bagaimana kreativitas dapat memainkan peran dalam menguatkan hubungan internasional. Melalui tahu gejrot, sebuah kuliner sederhana, Indonesia dan Inggris dapat merasakan kedekatan yang lebih dari sekadar hubungan diplomatik resmi. Seperti halnya cengek dalam tahu gejrot, meski pedas, justru memberikan rasa yang membuatnya semakin digemari.

Di Connecti: City 2024 ini, tahu gejrot bukan hanya soal rasa, tetapi juga simbol semangat dan persahabatan yang semakin erat.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments