KATATIVI.COM: Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Kelompok Bidang Keilmuan Humaniora Politeknik Negeri Bandung (Polban) menggelar pelatihan penggunaan alat perebah hewan qurban di RW 1, Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (31/5/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan qurban yang Halalan Toyyiban, dengan memastikan proses penyembelihan berlangsung sesuai syariat dan memperhatikan kesejahteraan hewan.
Pelatihan diawali dengan penyuluhan oleh Juru Sembelih Halal (Juleha), Dani Asdriana, yang menekankan pentingnya tata cara qurban sesuai fikih Islam. Ia mengingatkan agar hewan qurban tidak mati akibat faktor non-syar’i seperti stres, luka, atau perlakuan kasar sebelum disembelih.
BACA JUGA: Realisasi Opadi Selama Ramadan Capai 90,14 Persen
“Hewan harus mati karena disembelih, bukan karena faktor lain. Ini penting untuk menjamin kehalalan dan kesehatan daging qurban,” tegas Dani.
Halalan Toyyiban
Selain aspek kehalalan, pelatihan juga fokus pada prinsip Toyyiban, yakni kebaikan dan keamanan dalam penanganan hewan. Tim pengabdian memperkenalkan alat perebah sapi yang dirancang untuk memudahkan proses penanganan sebelum penyembelihan, serta mengurangi risiko cedera bagi petugas dan hewan.
“Kami merespons inisiatif warga dan berkolaborasi untuk menghadirkan alat perebah hewan qurban yang aman dan ramah hewan,” ujar Dr. Waway Qodratullah, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Polban.
Menurut Waway, alat tersebut juga membantu menjaga kenyamanan hewan agar tidak stres, sehingga kualitas daging tetap terjaga.
Ketua RW 1 Desa Sariwangi menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap penggunaan alat tersebut dapat membuat proses qurban di wilayahnya berlangsung lebih tertib dan aman.
“Kami berharap pelatihan semacam ini bisa diperluas ke daerah lain agar kualitas qurban semakin baik,” ujarnya.
(WOK)